1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan
tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu. Pikirkan tentang
seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang
seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu
tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal
dijalanan.
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah
menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama
dengan berjalan
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang
pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang
berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
catatan-catatan kecil dari skenarioNYA untuk saya, Senja terakhir di ufuk barat.. sebuah kebahagian dua orang insan. Pelangi terakhir di ufuk timur.. sebuah senyuman pada bibir pantai.. (Alter ego, Senjanis Fhaula)
Jumat, 17 Januari 2014
Sebuah kisah Cinta Sejati ^^,
Di
malam yang sunyi, di dalam rumah sederhana yang tidak seberapa luasnya,
seorang istri tengah menunggu kepulangan suaminya. Tak biasanya sang
suami pulang larut malam. Sang istri bingung, hari sudah larut dan ia
sudah sangat kelelahan dan mengantuk. Namun, tak terlintas sedikitpun
dalam benaknya untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya.
Dengan setia ia ingin tetap menunggu, namun rasa ngantuk semakin
menjadi-jadi dan Sang suami tercinta belum juga datang.
Tak
berapa lama kemudian seorang laki-laki yang sangat berwibawa lagi luhur
budinya tiba di rumahnya yang sederhana. Laki-laki ini adalah suami dari
sang istri tersebut. Malam ini beliau pulang lebih lambat dari
biasanya, kelelahan dan penat sangat terasa. Namun, ketika akan mengetuk
pintu, terpikir olehnya Sang istri yang tengah terlelap tidur. Ah,
sungguh ia tak ingin membangunkannya.
Tanpa pikir panjang, ia
tak jadi mengetuk pintu dan seketika itu juga menggelar sorbannya di
depan pintu dan berbaring diatasnya. Dengan kelembutan hati yang tak
ingin membangunkan istri terkasihnya, Sang suami lebih memilih tidur di
luar rumah. Di depan pintu, dengan ditemani udara malam yang dingin
melilit, hanya beralaskan selembar sorban tipis.
Penat dan
lelah beraktifitas seharian, dingin malam yang menggigit tulang ia
hadapi, karena tak ingin membangunkan istri tercinta. Subhanallah
Dan ternyata, di dalam rumah, persis dibalik pintu tempat sang suami
menggelar sorban dan berbaring diatasnya. Sang istri masih menunggu,
hingga terlelap dan bersandar sang istri di balik pintu. Tak terlintas
sedikitpun dalam pikirinnya tuk berbaring di tempat tidur, sementara
suaminya belum juga pulang.
Namun, karena khawatir rasa
kantuknya tak tertahan dan tidak mendengar ketukan pintu Sang suami
ketika pulang, ia memutuskan tuk menunggu Sang suami di depan pintu dari
dalam rumahnya.
Malam itu, tanpa saling mengetahui, sepasang
suami istri tersebut tertidur berdampingan di kedua sisi pintu rumah
mereka yang sederhana karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangan.
Sang Istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu demi kesetiaan serta
hormat pada Sang suami dan Sang suami mengorbankan diri tidur di pintu
demi rasa kasih dan kelembutan pada Sang istri.
Dan nun jauh di
langit, ratusan ribu malaikat pun bertasbih, menyaksikan kedua sejoli
tersebut. SUBHANALLAH WABIHAMDIH. Betapa suci dan mulia rasa cinta kasih
yang mereka bina. Terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu
mempesona. Saling mengasihi, saling mencintai, saling menyayangi dan
saling menghormati. Tapi Tahukah Anda siapa mereka..?
Sang suami adalah Muhammad bin Abdullah, Rasulullah SAW dan Sang istri adalah Sayyidatuna Aisyah RA binti Abu Bakar As-Sidiq.
Merekalah sepasang kekasih teladan, suami istri dambaan, dan merekalah
pemimpin para manusia, laki-laki dan perempuan di dunia dan akhirat
Langganan:
Postingan (Atom)