Saya tidak pernah menghapusnya dari log panggilan handphone. 23/03 12:03~
Suara dan kalimat itu.. saya ingat, begitu kikuknya.. antara mimpi dan nyata.. lelap setelah mendengarnya. tersipu sebelum benar terpejam... dan itu untuk pertama dan terakhir kali nya.
akhir-akhir ini saya menyibukan diri sendiri dengan berbagai hal. saya tidak ingin ada waktu luang sedikitpun untuk mengingat semuanya. "Ngebo"..? sekarang saya selalu bangun pagi-pagi, membuat makan pagi,siang,sore untuk orang yang sakit. mengantar adik dan ibu ke sekolah. mengurus ponakan perempuan. jualan ini jualan itu. Malamnya? mengerjakan buku harian administrasi. saya urus ini, urus itu.. walau itu bukan tugas saya, tapi saya selalu ingin mengerjakannya. Lelah? Cape? Iya.. sekarang, tidur larut sudah biasa. so, sibuk? terserah.. tapi ini memang cara saya. cara saya untuk melupakannya (for a while). bagaimana saya bisa terus seperti "udang". bersembunyi dibalik cangkang! harus seberapa banyak lagi saya menyibukan diri untuk membuat saya terlihat kuat?! Kenapa tidak tengok kebelakang?! kenapa selalu yakin saya akan baik-baik saja?! apa memang sekuat itukah pikiran dan hati saya?!
apa kalimat yang saya ucapkan itu masih menyakitkan hingga detik ini? apa hanya saya yang merasakannya sejauh ini, perasaan yang benar-benar saya benci, yang membuat saya kelabakan mencari solusi sendiri. kenapa, setiap harinya malah bertambah sakit? kenapa, waktu untuk melupakan anda begitu lama? seberapa banyak lagi?
hey, sudah pukul 01:20 disini.. apakah ada yang terbangun dari tidurnya?
beberapa hari yang lalu, saya mendapat freetime satu hari, benar-benar free! dari bangun tidur sampai tidur lagi tidak ada satu pun kerjaan yang menyita waktu saya. saat itu, freetime saya digunakan untuk membaca ulang semua yang ada dichatting. lebih dari seribu percakapan disana.. tadinya, saya sempat berpikir untuk membersihkan percakapan itu. bahkan semua hal yang bersangkutan.. tapi saya tidak ingin menyesal lagi..
Apa benar yang dikatakan teman saya ; "mungkin, dulu seharusnya kamu itu tidak usah memperdulikan perasaan setiap orang selagi kamu bahagia. abaikan saja mereka.. sia-sia kamu seperti itu dengan hasil berbalik seperti ini.." ?!
Tapi.. sampai sekarang, walau saya membenci perasaan ini.. saya tetap bertahan atas jawaban saya.. bahwa ini semua SkenarioNya..
Semoga waktu cepat berlalu, dan segera mengubur semuanya..
Iya, setiap pagi saya mengatar adik dan ibu pergi ke sekolah. setiap pagi saya melewati sebuah tempat.. dulu, saya membiarkan orang yang sedang saya pertahankan pergi dan bertemu dengannya ditempat ini, setiap minggu.. walau cukup lama saya tidak bertemu dengannya, dan hanya sebatas message di jejaring. dia tetap bertemu sampai pada akhirnya.. di hari yang saya nantikan, saya harus melihatnya dari balik jendela, kenyataan bahwa apa yang saya pertahakan telah pergi... dengan hati yang lain.
setiap pagi (kecuali minggu) saya melewati tempat itu.. saya selalu menurunkan kecepatan laju motor saya. saya, hanya ingin tau.. menebak.. apa yang dulu dilakukan orang yang saya pertahankan ditempat ini dengan hati yang lain. saya juga ingin tau apa saja yang sekarang sahabat saya lakukan saat berada di tempat ini dengan hati yang lain.. "mungkinkah, jauh lebih baik tanpa saya saat itu?"
kenapa waktu begitu lama?!
seharusnya saya tidak boleh lagi seperti ini, seharusnya saya bisa untuk berhenti berbicara soal ini! disaat orang-orang tengah berbahagia.. seharusnya saya ikut bahagia. agar saya lupa, kalau disini ada hati yang sakit.
terimakasih atas waktunya untuk sekedar mampir membacanya :) semoga anda baik-baik saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar