Senin, 30 Juni 2014

catatan-catatan kecil...



Lama tidak menuang tinta disini.. sengaja, satu kali publis isi berbagai topik. ini beberapa catatan kecil saya ; 

~5hari ini saya disekap dikamar, maklum.. musim hujan. Hawa dingin saat hujan membuat sakitnya saya kambuh lagi. Sudah biasa, tapi lama-lama malah makin ribet, sampai-sampai kulit itu udah besahabat sama jarum -_- intinya sih, jangan sampai ada celah buat hawa dingin itu masuk :D
Beberapa hari yang lalu sebelum saya sakit, saya sempat bermimpi bertemu dengan Alm. Enin (sebutan untuk nenek saya/ibu dari ayah saya). Tidak banyak yang saya ingat dari mimpi itu, tapi setelah mimpi itu saya langsung teringat pembicaraan saya dengan enin di sebuah acara kurang lebih seminggu sebelum enin pergi. Waktu itu, saya bilang padanya kalau enin harus sehat.. harus sembuh....
“Nin, enggal damang.. uji sakedap deui bade wisuda SMA.. engke enin ngiring sareng mamah kaditu. Uji ge bade kuliah diBandung, engke enin anteur uji ka bandung.. sakantenan silaturahmi ka kluarga diditu..
Saat itu, saya menceritakan hal ini pada seseorang.. entah dia masih ingat atau tidak. Rasanya sekarang saya tau apa artinya semuanya semua ini. Walaupun dulu enin tidak banyak berkomentar soal keinginan saya waktu itu, tapi Langkah demi langkah telah aku capai saat ini walau nyatanya Beliau telah di SisiNya..
~Menjelang Ramadhan, kali ini begitu berbeda.. pasalnya ramadhan tahun ini, saya kembali serumah dengan kakak perempuanku. Senang rasanya, lengkap sudah.. Walau terkadang saya sering kali berfikir apa jadinya jika saya kuliah nanti. Apa adek saya sudah sanggup mengambil alih tugas saya? Membantu pekerjaan mamah, kakang dan teteh ? mudah-mudahan adek cepet ngerti yaa... Hari libur sekolah sekarang saya pakai untuk melatih adek saya membereskan rumah, memasak dan menjemur baju. Yaa wajar, dia anak laki-laki yang lumayang manja dan susah diatur. Terkadang sifatnya itu memberatkan saya untuk pergi kuliah di kota sana. Ngomong-ngomong soal kuliah, mudah-mudahan keluarga saya selalu dilancarkan rezekinya. Ramadhan tahun ini semoga menjadi ramadhan yang lebih indah dari tahun-tahun sebelumnya dengan berkumpulnya dengan keluarga.
~Sebelumnya saya meminta maaf kepada Blogger yang sengaja maupun tidak mampir ke blog saya, mungkin ini terlihat seperti buku diary, hampir saya bercerita tentang semua hal disini. Tapi memang inilah tempat saya, dan inilah diri saya.. 

Selasa, 10 Juni 2014

Time

Saya tidak pernah menghapusnya dari log panggilan handphone. 23/03 12:03~
Suara dan kalimat itu.. saya ingat, begitu kikuknya.. antara mimpi dan nyata.. lelap setelah mendengarnya. tersipu sebelum benar terpejam... dan itu untuk pertama dan terakhir kali nya.

akhir-akhir ini saya menyibukan diri sendiri dengan berbagai hal. saya tidak ingin ada waktu luang sedikitpun untuk mengingat semuanya. "Ngebo"..? sekarang saya selalu bangun pagi-pagi, membuat makan pagi,siang,sore untuk orang yang sakit. mengantar adik dan ibu ke sekolah. mengurus ponakan perempuan. jualan ini jualan itu. Malamnya? mengerjakan buku harian administrasi. saya urus ini, urus itu.. walau itu bukan tugas saya, tapi saya selalu ingin mengerjakannya. Lelah? Cape? Iya.. sekarang, tidur larut sudah biasa. so, sibuk? terserah.. tapi ini memang cara saya. cara saya untuk melupakannya (for a while). bagaimana saya bisa terus seperti "udang". bersembunyi dibalik cangkang! harus seberapa banyak lagi saya menyibukan diri untuk membuat saya terlihat kuat?! Kenapa tidak tengok kebelakang?! kenapa selalu yakin saya akan baik-baik saja?! apa memang sekuat itukah pikiran dan hati saya?!

apa kalimat yang saya ucapkan itu masih menyakitkan hingga detik ini? apa hanya saya yang merasakannya sejauh ini, perasaan yang benar-benar saya benci, yang membuat saya kelabakan mencari solusi sendiri. kenapa, setiap harinya malah bertambah sakit? kenapa, waktu untuk melupakan anda begitu lama? seberapa banyak lagi?

hey, sudah pukul 01:20 disini.. apakah ada yang terbangun dari tidurnya?

beberapa hari yang lalu, saya mendapat freetime satu hari, benar-benar free! dari bangun tidur sampai tidur lagi tidak ada satu pun kerjaan yang menyita waktu saya. saat itu, freetime saya digunakan untuk membaca ulang semua  yang ada dichatting. lebih dari seribu percakapan disana.. tadinya, saya sempat berpikir untuk membersihkan percakapan itu. bahkan semua hal yang bersangkutan.. tapi saya tidak ingin menyesal lagi..

Apa benar yang dikatakan teman saya ; "mungkin, dulu seharusnya kamu itu tidak usah memperdulikan perasaan setiap orang selagi kamu bahagia. abaikan saja mereka.. sia-sia kamu seperti itu dengan hasil berbalik seperti ini.." ?!

Tapi.. sampai sekarang, walau saya membenci perasaan ini.. saya tetap bertahan atas jawaban saya.. bahwa ini semua SkenarioNya..
Semoga waktu cepat berlalu, dan segera mengubur semuanya..

Iya, setiap pagi saya mengatar adik dan ibu pergi ke sekolah. setiap pagi saya melewati sebuah tempat.. dulu, saya membiarkan orang yang sedang saya pertahankan pergi dan bertemu dengannya ditempat ini, setiap minggu.. walau cukup lama saya tidak bertemu dengannya, dan hanya sebatas message di jejaring. dia tetap bertemu sampai pada akhirnya.. di hari yang saya nantikan, saya harus melihatnya dari balik jendela, kenyataan bahwa apa yang saya pertahakan telah pergi... dengan hati yang lain.

setiap pagi (kecuali minggu) saya melewati tempat itu.. saya selalu menurunkan kecepatan laju motor saya. saya, hanya ingin tau.. menebak.. apa yang dulu dilakukan orang yang saya pertahankan ditempat ini dengan hati yang lain. saya juga ingin tau apa saja yang sekarang sahabat saya lakukan saat berada di tempat ini dengan hati yang lain.. "mungkinkah, jauh lebih baik tanpa saya saat itu?"

kenapa waktu begitu lama?!
seharusnya saya tidak boleh lagi seperti ini, seharusnya saya bisa untuk berhenti berbicara soal ini! disaat orang-orang tengah berbahagia.. seharusnya saya ikut bahagia. agar saya lupa, kalau disini ada hati yang sakit.

terimakasih atas waktunya untuk sekedar mampir membacanya :) semoga anda baik-baik saja

Jumat, 06 Juni 2014

Message 13318


"Jika ada yang bertanya bagaimana rasanya.. saya akan tersenyum."


Dia tidak pernah berkhianat, ataupun bermaksud berkhianat. hanya saja, saya terlalu mudah mempercanyainya. sehingga banyak harapan yang saya titipkan padanya. dan semua itu... tidak lagi berarti.
tidak akan ada kata benci yang keluar. hanya saja, bagaimana dan sejauh mana saya akan merasakan hal seperti ini ?!

Apakah dulu saya salah? saat saya menekan ego untuk semua hal yg ingin saya lakukan. saat saya selalu memikirkan perasaan orang-orang. sampai akhirnya perasaan saya sendiri digunakan sebagai alatnya, dulu yang saya pikirkan adalah bagaimana caranya saya menjaga kedua hal tersebut. kedua hal yang sama pentingnya bagi saya..

saat itu seorang "sahabat sendu kaku" saya berkata "Dia telah membuatkan Skenario untukmu, jalani saja.. semakin kamu ikhlas, semakin mudah kamu memaikan peranmu.."
semakin hari, saya melihatnya.. merasakannya.. dan mulai menyalahkan diri. saat itu, saya perlahan mulai menjauh. saya tau persis apa yang dirasakannya saat itu.. saat itu, saat semakin menahan semua ego. semakin banyak perasaan yang saya kubur..
sampai pada akhirnya, seseorang bertanya dengan apa yang sedang saya lakukan. saya menjawab nya.. saya bilang, bahwa saya tidak mau ada yang sakit atas kebahagiaan saya. saat itu dia bilang bahwa saya sudah salah langkah. dengan mengorbankan perasaan sendiri demi menjaga yang lain.. itu salah!!

"Mari jaga sama-sama.." itu yang saya ingat, setelah tau kalau saya salah untuk menjaga nya sendiri.

Saya mendengar perkataan seorang ibu dari seseorang. dan perkataan itu, membuat cara berfikir saya berubah seketika. saya mulai mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat dimasa nantinya. sampai sekarang... saya telah mendapat banyak keuntungan dari kesibukan saya. tapi dibalik ini semua, ada satu hal yang masih menjadi beban yang selalu saya coba hilangkan. entah harus sebanyak apalagi kesibukan yang saya ambil untuk melupakan beban yang satu itu.. semakin saya mencoba melupakan, beban itu malah semakin kuat.. semoga saya cukup kuat untuk menanggung semua itu... dibalik batu, sebagai udang yang ikut tersenyum bahagia.

Walau orang yang dulu saya hargai, saya kagumi, saya jaga setiap inci dari perasaannya. pada akhirnya, dia tidak akan pernah melakukan hal yang sama... semoga saya baik-baik saja!

Senang melihat mu bahagia (^_^)/ see you..

#A Letter for Silent Reader