Kamis, 29 Mei 2014

Senja terakhir



Hari ini, saya hapus semua tentang “Kita”. Saya tau, semakin lama saya mempertahankannya, semakin lama pula saya membuat 2 hati tersakiti. Hari ini saya turunkan Ego, saya tutup semua kenangan “kita” ditutup bukan berarti dilupakan. Ingat, pasti ingat.. Semoga saja langkah yang diambil ini berdampak positif untuk semuanya, untuk kami bertiga khususnya. Sakit memang, melupakan apa yang tidak ingin dilupakan.  Tapi mungkin ini yang terbaik, dengan menyimpannya rapat-rapat semoga akan membuat suasana menjadi lebih baik. “Udang dibalik batu..” mungkin nanti akan banyak ambigu-ambigu yang saya keluarkan, akan banyak kemunafikan yang saya lontarkan demi mejaga satu hal diantara “kami”.

Saat saya tau, bahwa kamu mendapatkan tantangan yang luar biasa untuk dikalahkan. Saya itu juga, rasanya ingin sekali ada disisimu.. membantumu.. menyemangatimu.. sama hal nya sepertimu dulu. Tapi dia, telah berada disisimu.. saya yakin, dia bisa melakukannya jauh lebih baik dibandingkan saya. Semoga yang terbaik selalu kamu dapatkan : )

Kemarin saya mendapatkan kabar itu, mudah-mudah ada rezeki untuk saya kesana. Saya tau, sebentar lagi kita akan jauh merantau. Mencari kesuksesan masing-masing.. Saya selalu berharap bahwa akan ada waktu untuk kita bertemu untuk lain hari, disaat kesuksesan telah kita genggam masing-masing. Bertemu lagi sebagai seorang sahabat : )
Mulai hari ini, saya tutup semua buku. Saya kejar mimpi saya, semoga kelak saya mendapat kabar kalau kamu sudah berada di inggris. Goodluck ; )

                                                                                                                                Sahabatmu...

Kamis, 22 Mei 2014

delapan di duadua (dua)


"Dari balik jendela, ku tatap sosok itu.. orang yang ingin sekali aku temui dahulu, sekarang.. pertemuan itu tiba, dan lepas sudah apa yang dulu aku genggam erat, membekas...."

"Pertemuan sebagai seorang sahabat, yang dulu dinanti.."

Andai, Andai, Andai, Andai ....
Andai semuanya baik-baik saja !

"ditunggu di pintu masuk sebelah kiri.." sebenarnya bukan itu ! saya hanya mau bilang Maaf dan Terimakasih, mau bilang Sampai jumpa dan Selamat datang.. tapi saya belum cukup berani untuk itu, saat sosok itu saya lihat dari balik jendela.. terbayang semua penyesalan.

Andai saat itu tidak keluar kata-kata yang menyakitkan nya, andai saat itu saya punya banyak waktu ...
Subhanalloh, Sungguh luar biasa SkenarioNya.. semua diluar kendaliku, semua diluar kehendakku..

langkah ini memaksaku untuk berhenti bersembunyi dibalik jendela, "keluarlah, atau kamu akan menyesal.." hati seolah berbicara, menguatkanku untuk menemuinya.. tapi, semua kata yang ingin saya ucapkan terkunci saat sosok itu berada nyata dihadapan saya.. Yaa berat, terlalu berat saya mengendalikannya..

delapan di duadua (satu)

"Dibalik jendela, kutatap sebentar.. sebelum saya siap menghadapinya.."

Saat dihadapkan pada pintu, dikumpulkan segalanya.. Berani, iya saya berani ! it's always be fine. tapi sayang sekali, lagu diawal acara melumpuhkan kata "it's always be fine". yaaa benar, memang benar..

"Terlalu indah dilupakanTerlalu sedih dikenangkan"
"Betapa hatiku bersedih Mengenang kasih dan sayangmu"
"Andaikan kau datang kembali, Jawaban apa yang kan ku beri"
"Adakah cara yang kau temui Untuk kita kembali lagi"
"Bersinarlah bulan purnama Seindah serta tulus cintanya"
"Bersinarlah terus sampai nanti.."
"Lagu ini ku akhiri"

"Acara ini temanya apa? kenapa ngajak gelut lagunya?" aah kacau sudah kata "it's always be fine". satu-satunya yang ingin sekali dilakukan yaa "kabur!!" ngumpet ditoilet atau pergi ke luar gedung. yang jelas biar lagu itu gak masuk lagi ke pikiran saya. tapi? jalan ditutup sama sekumpulan kaum adam. oke, saya tetap duduk dan nyanyi balon ku di dalam hati. ternyata gagal juga ==" cara terakhir yaa "Be idiot" oke ayo idiot, ayo ngelucu, ayo ketawa, ayo konyol-konyolan.. 10 menit, 20 menit, setengah jam berlalu.. dan ternyata idiot cuma ngaruh sementara aja.

dan tralaaaaaa... bidadari mun menyelamatkan. si kecil datang ke acara, setidaknya memang cuma anak kecil yg benar bisa membuat saya "it's always be fine". tapi sayang sekali, gak bisa nemenin lama-lama.. oke sekarang tinggal nunggu aba-aba, pas sesi dokumentasi langsung cus ngumpet sampai saya bener-bener ngerasa "fine".

Lagi-lagi ego, ego karena takut ini takut itu... ngebuat ego itu berantem sama kemauan. Kikuuuuuuuuuuuuuuk iya kikuk !
salah tingkah yang ada ==" Gusti capeeeeeee lari sana, eh ketemu.. lari sini, eh ketemu lagi T.T mah, de ... patung disitu, yang dulu cuma bisa liat foto-foto.. sekarang ada di depan mata.. Senang luar biasa Subhanalloh, baru kemaren kangen mandangin foto yang ngeditnya maksa. munculah disini... waktu jadi patung seakan pengen teriak, Maaaaaaaaah pudiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing !

sayang udah jarang denger soal itu, cerita yang bikin saya suka dan pengen banget ketemu.. (mah, pudingnya biar empuk nya pas digimanain? kenapa kalo saya bikin suka kayak agak jelly banget bukannya puding. ini bumbunya apa aja mah?) aah itu duluuuuuuuuu... sekarang gak boleh ngarep-ngarep kayak gitu, sebisa mungkin lupain :" moment sederhana, sekaligus berharga. sebelum berjarak, beliau datang... Terimakasih banyak mah, de :)